Kamis, 20 Januari 2011

PERAWATAN MESIN KENDARAAN VIA OLI

Kendaraan yang kita pakai agar tetap awet dan bertahan lama serta tidak gampang mogok, harus dilakukan perawatan rutin secara berkala. Umumnya orang merawat kendaraan pada sisi fisiknya saja dan tidak pernah melakukan perawatan mesinnya. Sekalipun kita tidak mengetahui tatacara perawatan mesin tersebut, kita dapat melakukan perawatan menurut petunjuk berikut ini.

I. KENALI PENYAKIT YANG MENYERANG OLI 
Perawatan mesin dapat dilakukan dengan cara mengetahui penyakit yang sering menyerang oli dan sebagian disebabkan oleh pemilik otomotif tersebut :

A. DEPOSIT KERAK KARBON
Deposit kerak karbon biasanya berbentuk bunga karang/ spon. Deposit ini menempel di permukaan metal mesin dan bersifat menyerap aditif yang ada di oli. Jika aditif terserap, maka oli akan rusak yang ditunjukkan dengan masa pakainya habis.
B. KOTORAN YANG MENGAMBANG ATAU MENGENDAP (SLUDGE)
Kotoran tersebut berbentuk gumpalan yang besarnay > 20 mikron, yang akan mengganggu fungsi pelumasan metal. Kotoran ini menyebabkan metal mesin mengalami penggerindaan, pengikisan dan pengausan sehingga mesin mengalami kemacetan atau cepat mengalami kerusakan. Selain itu, kotoran tersebut akan menyumbat pori-pori filter oil sehingga penyaringan oli tidak terjadi atau bahkan tidak berfungsi. Jika hal ini terjadi, maka mesin tidak mengalami pelumasan yang berakhir dengan kemacetan.

C. PROSES PERGANTIAN PELUMAS
Pentirisan pelumas dari mesin menggunakan semprotan/ kompresor berarti memasukkan uap air kedalam bak mesin. Uap air ini akan membentuk senyawa nitrat (HNO3 & HNO2) yang menyebabkan proses pengkaratan dan menyebabkan pngrusakan aditif oli, yang berakhir dengan memendeknya 'lifetime' pelumas.

D. PENGGANTIAN MEREK PELUMAS
Pemakaian  pelumas dengan berganti-ganti merek akan banyak berdampak pada performa mesin. Hal ini terlihat dengan pembentukan varnish dipermukaan metal mesin yang dapat menyebabkan pengikisan mesin. Hal ini dapat dihindari dengan (1) gunakan merek pelumas yang sama secara berkesinambungan dan (2) gunakan pembilas (Engine flushing) setiap pergantian merek pelumas.
E. PENGISIAN PELUMAS BERLEBIHAN
Putaran poros engkol akan menyentuh oli, sehingga oli jadi berbusa. Akibatnya (1) Oli cepat panas dan mengalami oksidasi sehingga kualitas oli akan turun, (2) Oli akan sulit dipompa, sehingga bagian yang harus dilumasi menjadi kering, (3) Tekanan gas menjadi berlebihan yang menyebabkan filter oli basah, sehingga fungsinya tidak berjalan, (4) Karburator akan terlapisi oli sehingga menyumbat jalur oli dan valve, akibatnya suplai bahan bakar macet, (%) Tekanan gas yang timbul akan mendorong seal-sealnya sehingga ole akan merembes, (6) Pada motor, kopling menjadi basah (slip kopling), yang berakibat boros BBM, tenaga menghilang dan kopling cepat rusak.

II. KENALI MITOS YANG SALAH TENTANG PELUMAS
Kenali mitos  yang beredar di masyarakat, sehingga kita dapat menyikapi pandangan yang keliru tersebut :

A. PELUMAS TDK BOLEH BERKURANG/MENYUSUT
Bila pelumas menjalankan fungsi dengan benar maka secara otomatis oil akan berkurang melalui :
1. Valve Guides (Katup Mesin) 
     - Jarak antara Valve dan guides besar atau sealnya aus
     - Tandanya yaitu asap akan berwarna hitam bila mobil di stater
     - Mengatasinya dengan mengganti valve seals
2. Ring Piston
     - Dinding silinder aus atau gaya berkendaraan dengan RPM tinggi
     - Tandanya : asap hitam bila mobil digas saat berjalan
3. Engine Vetilation System
     - Sistem ventilasi mesin akan membuang uap berbahaya dari crankcase, bila katup PCV tidak cocok maka oli terhisap ke ruang bakar.
4. Gasket Intake Manifold
     - Gasket intake manifold bocor pada mesin V6 dan V8
     - Tandanya busi cepat rusak.

B. PELUMAS MAKIN KENTAL MAKIN BAIK 
Jika pelumas menjalankan fungsi dengan benar, maka fungsi pelumas seperti Lubricating, Cooling, Cleaning dan Sealing akan lebih baik pada pelumas yang encer. Kelebihan pelumas kental terletak pada kemampuan menahan beban dan meredam suara. 

C. PELUMAS BERWARNA HITAM ITU JELEK
Bila menemukan pelumas cepat hitam, bukan berarti palsu atau jelek kualitasnya, karena :
     - Karakter pelumas 4T lebih cepat hitam daripada 2T
     - Proses penggantian oli kurang tuntas
     - Pelumas menjalankan fungsi sebagai pelarut kotoran (+)
     - Indikator ada kerusakan komponen dalam mesin

 D. PERIODE PERGANTIAN OLI BERDASARKAN KILOMETER
 Seharusnya pergantian oli berdasarkan jam (Engine hour), bukan kilometer karena pada posisi macet mesin tetap berjalan akan tetapi kilometernya tidak dapat.
 Ilustrasi perhitungannya sebagai berikut :
      - Mobil Pribadi setiap hari berjalan sekitar 5 jam (termasuk macet)
      - Rata-rata kecepatan adalah 50 KM/Jam.
      - Jadi total/ bulan : 5 jam x 50 KM x 30 hr = 7.500 Km 
      - Kesimpulan : gantilah oli kendaraan anda setiap bulan ..!!!?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mengenai Saya

Foto saya
Blog ini dibuat untuk semua mitra kerja marketer pelumas 'NTA', semoga bermanfaat.