Selasa, 18 Januari 2011

PELUMAS (=OLI ?)

Pelumas yang secara fisik kita ketahui selama ini, ternyata beragam-ragam bentuknya. Pelumas secara umum dapat dibagi berdasarkan :
I. BERDASARKAN BENTUK
A. BERBENTUK CAIR : Pelumas yang berbentuk cair disebut OLI
     1. Pelumas Mesin (Gasoline & Diesel Engine, Marine Oil, Gear Oil, Turbine Oil)
     2. Pelumas Hidrolik
     3. Pelumas Transmisi (Automatic Transmision Fluid = ATF; Automatic Brake Fluid = ABF)
     4. Pelumas Khusus (Cutting Oil, Compressor Oil, Heat Transfer Oil dll)
B. BERBENTUK PADAT : Pelumas yang berbentuk Padat disebut GREASE/ GEMUK
     1. Waterproof Grease
     2. Extreme Pressure Grease
     3. High Temperature Grease
     4. dll
II. BERDASARKAN STANDARD :
A. OLI :
     1. SAE                 : Society of Automotive Engineers, USA.
         - Makin besar nomor SAE menandakan makin besarnya viskositas (makin kental)
         - Bisa berbentuk single grade (SAE 40, etc) atau Multi Grade (SAE 20W50, etc)
     2. API                  : American Petroleum Industry
         - Adalah standar oli berdasarkan tingkatan kualitas/ grade oli dan peruntukannya (bensin atau solar)
         - Untuk mesin bensin, kodenya dimulai huruf ‘S’ = (Spark Plug) mulai dari : SA – SB – SC – SD – SE – SF – SG – SH - SJ – SL – SM
         - Untuk mesin solar, kodenya dimulai huruf ‘C’ =(Combustion) mulai dari : CA – CB – CC – CF – CG – CH – CI – CJ
     3. ACEA/CCMC : Association des Constructeurs Europeans d'Automobiles, Eropa
         -  Adalah standard oli berdasarkan peruntukannya, umumnya dipakai di Eropa
         - The ACEA diganti dengan the CCMC pada tahun 1996
         - Standard ACEA :
            => Diawali 'A1-3' untuk mesin Bensin
            => Diawali 'B1-4' untuk mesin Diesel mobil penumpang
            => Diawali 'E1-5' untuk mesin Diesel alat-alat berat
         - Standard CCMC :
           => Diawali 'G1-5' untuk mesin Bensin
           => Diawali 'D1-5' untuk mesin Diesel alat-alat berat
           => Diawali 'PD1-2' untuk mesin Diesel mobil penumpang
     4. JASO               : Japan Automotive Standard Organization, Japan
         - Adalah standar pelumas untuk sepeda motor dengan sistem kopling basah (wet clutch system).
         - Dipakai untuk membedakan keberadaan Friction Modifiers (Aditif anti friction) pada oli tersebut.
         - JASO MA (tidak ada aditif Friction Modifiers) dan JASO MB (ada/ sedikit aditif Friction Modifiers)
     5. AGMA              : American Gear Manufacturers Association, Amerika
         - Adalah standar pelumas untuk roda gigi
B. GREASE :
     1. NLGI   : National Lubricating Grease Institute
         - Skala angka untuk mengklasifikasikan tingkat kepadatan gemuk berdasarkan angka penetrasi ASTM
         - Nilai NLGI-nya 000 (setengah cair) s/d NLGI-nya 6 (padat sekali)
    2. USDA
         - Pengelompokan grease berdasarkan 'contact food'
         - Untuk USDA terbagi dalam 2 kelompok H1 : Non Contact Food dan H2 : Contact Food

III. BERDASARKAN BASE OIL :
A. Berdasarkan Asal Base Oil :
     1. Mineral (berasal dari perut bumi) terdiri atas :
         - Naphthenic Base Oil (Naptanik) : Kandungan 'Lingkar Methylene Tertutup' cukup tinggi dengan viskositas index = 50-60
         - Paraffinic Base Oil (Parapin) : Kandungan 'Rantai Hidrokarbon Jenuh' cukup tinggi dengan viskositas index = 100-110
     2. Synthetic (Sintetis) : Merupakan proses pemurnian mineral yang terdiri atas :
         - Semi Synthetic (Premium)
         - Full Synthetic
     3. Pure Synthetic (Sintetis Murni) atau juga sering disebut oli castor : umumnya berbentuk polyalkyleneglycol yang dibuat di laboratorium, biasanya campuran minyak nabati atau hewani dengan viskositas = 160

B. Berdasarkan Grade Base Oil
     1. Group I :
         - Mineral Base Oil
         - Viscosity Index = 80 - 120
         - Senyawa hidrokarbon jenuh < 90%
         - Kandungan sulfur > 0,03%
     2. Group II :
         - Semi synthetic/ Synthetic
         - Viscosity Index = 80 - 120
         - Senyawa hidrokarbon jenuh > 90%
         - Kandungan sulfur < 0,03%
         ==> Group I dan II dikenal dengan sebutan Conventional Base Oil
     3.  Group III :
          - High Viscosity Index (HVI) synthetic
          - Viscosity Index > 120
          - Senyawa hidrokarbon jenuh > 90%
          - Kandungan sulfur < 0,03%
      4. Group IV :
          - Polyalphaolefin (PAO) Synthetic
          - Viscosity Index > 120
          - Senyawa hidrokarbon jenuh > 90%
          - Kandungan sulfur < 0,03%
       5. Group V :
           - Ester Synthetic
           - Pelumas Pure Sintetis
           - Bahan sintetis kimia
        ==> Group III, IV dan V dikenal dengan sebutan Synthetic Base Oil
  
C. Berdasarkan Proses Pemurnian Base Oil
     1. Destilasi Biasa (Solvent Extraction Process)
         - Teknologi Dewaxing/ Proses pendinginan
         - Tingkat kemurnian 70-85 %
         - Hasilnya base oil grade 1
         - Kandungan Sulfur, Nitrogen dan Oksigen masih banyak
         - Warna : kuning transparant
      2. Dengan Hydrotreating (Hydrolsomerization Process)
          - Teknologi Hydrotreating Severe Hydrocracking
          - Tingkat kemurnian 99,9%
          - Hasilnya Base Oil grade 2 dan 3
          - Kandungan Sulfur, Nitrogen dan Oksigen sangat rendah
          - Warna : jernih dan tak berwarna

IV. BERDASARKAN PENGGUNAAN
A. Pelumas Mesin Mobil
     - Dipisahkan menjadi oli mesin gasoline dan diesel
     - Oli mesin mobil digunakan untuk melumasi bushing, bearing & piston sehingga harus licin
     - Umumnya ditambahkan aditif anti friction / Friction Modifier (untuk memperkecil gesekan)
     - Karena roda gigi transmisi terpisah dengan mesin menyebabkan viskositas agak tahan (bisa mencapai 10.000 KM)
B. Pelumas Sepeda Motor
     - Oli tidak boleh licin karena koplingnya basah yang dapat menyebabkan slip sehingga tenaga berkurang.
     - Tidak boleh ada aditif Friction modifier (JASO MA)
     - Roda gigi transmisi menyatu dengan mesin sehingga viskositasnya cepat rusak (Daya tahan 1.500-2000 KM)
 C. Pelumas Motor Matic
     - Oli hanya melumasi mesinnya saja, sedangkan kopling dan gearboxnya yaitu sistem CVT-nya (sistem kering/ tanpa pelumasan).
     - Ada sedikit aditif Friction modifier (JASO MB)
     - Olinya lebih licin & encer dari oli motor biasa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mengenai Saya

Foto saya
Blog ini dibuat untuk semua mitra kerja marketer pelumas 'NTA', semoga bermanfaat.